"Hidupku jadi repot banget sejak aku jatuh cinta kepada sahabatku, Arka. Serba salah! Mau menyatakan perasaan, takut merusak persahabatan. Tapi, kalau terus-terusan menyembunyikan rasa, jantungku ini seolah mau meledak.
Aku sayang sama Arka sekaligus membencinya. Kenapa Arka harus peduli kepadaku, tapi juga selalu memacari orang lain? Kenapa Arka jago membuatku nyaman, tapi juga sering menjengkelkan saat dia membahas deretan cewek cantik itu? Kenapa Arka harus selalu melempar kode kepadaku, kalau nyatanya nggak ada harapan di antara kami?
Dan, kenapa akhirnya dia harus memacari sahabatku?! Aku kehabisan kata untuk kelakuan aneh Arka, juga kebodohanku."
"Bagi Yasa, berada satu sekolah dengan Daza adalah bencana besar. Sebaliknya, bagi Daza itu justru anugerah terindah. Segala cara Yasa lakukan untuk menjauh dari 'gangguan' Daza. Rupanya cewek itu nggak kenal menyerah. Yasa nggak segan-segan bikin sakit hati cewek berponi itu dengan sikap dan perkataannya.
Kayaknya usaha Yasa mulai membuahkan hasil. Daza mulai menyerah dan mutusin untuk berhenti ngejar Yasa. Cowok berzodiak Cancer itu pun lega. Tapi, di saat yang sama, Yasa justru menemukan fakta yang menyentuh hati, sampai-sampai membuatnya merasa sangat bersalah.
Ingin sekali Yasa memperbaiki kesalahannya. Tapi, apa masih ada kesempatan? Gimana cara Yasa menghadapi Daza yang telanjur beku hatinya?"